Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, model pembelajaran yang berkualitas dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan. Dari beberapa model pembelajaran yang dikembangkan, mayoritas lebih mengutamakan pada penilaian hasil akhir, belum banyak yang menyentuh aspek psikologis siswa apalagi yang mengacu pada metodologi pengajaran cara Rasulullah SAW.
Model pembelajaran ARIAS tampil beda dengan menggabungkan beberapa aspek penting. Pada dasarnya, model ini adalah modifikasi dari model ARCS (Attention, Relevance, Confidence dan Satisfaction) yang dikembangkan oleh Keller dan Kopp (1987). Modifikasi dilakukan dengan penggantian kata confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest. Penggantian confidence (percaya diri) menjadi assurance, karena kata assurance sinonim dengan kata self-confidence (Morris, 1981: 80).
Demikian juga penggantian kata attention menjadi interest, karena pada kata interest (minat) sudah terkandung pengertian attention (perhatian). Kata ARIAS merupakan akronim dari Assurance (percaya diri), Relevance (relevansi), Interest (minat), Assessment (Evaluasi) dan Satisfaction (kepuasan) adalah lima komponen penting dalam kegiatan pembelajaran.
Deskripsi singkat tentang model pembelajaran ARIAS adalah; Assurance (percaya diri) berhubungan dengan sikap percaya dan yakin akan berhasil. Sikap ini perlu ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar berusaha dengan maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan sikap ini adalah dengan membantu siswa menyadari strengths (kekuatan) dan weakness (kelemahan) diri serta menanamkan gambaran positif terhadap diri sendiri.
Relevance (relevansi) berhubungan dengan kehidupan siswa. Siswa akan terdorong mempelajari sesuatu yang memiliki relevansi dengan kehidupan pribadi mereka. Dengan mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan mereka untuk saat ini maupaun masa yang akan datang, akan memotivasi mereka untuk lebih giat dalam belajar.
Interest (minat) menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Guru yang inovatif dan tidak monoton akan membuat siswa tertarik dengan pelajaran yang akan diajarkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran dan memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi secara aktif.
Assessment (evaluasi) dapat memberi keuntungan bagi guru maupun siswa. Bagi guru, evaluasi merupakan alat untuk memonitor perkembangan siswa terhadap materi yang diajarkan. Sedangkan bagi siswa, evaluasi dapat menjadi sarana mengetahui kemampuan diri dalam memahami suatu materi. Dengan memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera menginformasikan hasil evaluasi akan menjadi motivator siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang ingin dicapai.
Satisfaction (kepuasan) berhubungan dengan rasa bangga akan hasil yang dicapai. Dalam teori belajar satisfaction adalah reinforcement (penguatan). Pemberian reward (penghargaan) yang pantas atas keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat menjadi sarana untuk mempengaruhi hasil belajar mereka. Penghargaan tidak selalu berbentuk materi. Doa, pujian, ucapan tulus maupun senyuman simpatik dari seorang guru akan menimbulkan rasa bangga pada diri siswa dan mendorong mereka untuk berusaha memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya serta memotivasi siswa lain untuk memperoleh hal serupa.
Dengan menggabungkan lima komponen diatas, model pembelajaran ARIAS menjadi jawaban dari pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Karena guru berusaha untuk menanamkan rasa percaya diri siswa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran inovatif yang ada relevansinya dengan kehidupan mereka dan memberikan penguatan (reinforcement) sebagai hasil dari evaluasi.
Model pembelajaran ARIAS tampil beda dengan menggabungkan beberapa aspek penting. Pada dasarnya, model ini adalah modifikasi dari model ARCS (Attention, Relevance, Confidence dan Satisfaction) yang dikembangkan oleh Keller dan Kopp (1987). Modifikasi dilakukan dengan penggantian kata confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest. Penggantian confidence (percaya diri) menjadi assurance, karena kata assurance sinonim dengan kata self-confidence (Morris, 1981: 80).
Demikian juga penggantian kata attention menjadi interest, karena pada kata interest (minat) sudah terkandung pengertian attention (perhatian). Kata ARIAS merupakan akronim dari Assurance (percaya diri), Relevance (relevansi), Interest (minat), Assessment (Evaluasi) dan Satisfaction (kepuasan) adalah lima komponen penting dalam kegiatan pembelajaran.
Deskripsi singkat tentang model pembelajaran ARIAS adalah; Assurance (percaya diri) berhubungan dengan sikap percaya dan yakin akan berhasil. Sikap ini perlu ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar berusaha dengan maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan sikap ini adalah dengan membantu siswa menyadari strengths (kekuatan) dan weakness (kelemahan) diri serta menanamkan gambaran positif terhadap diri sendiri.
Relevance (relevansi) berhubungan dengan kehidupan siswa. Siswa akan terdorong mempelajari sesuatu yang memiliki relevansi dengan kehidupan pribadi mereka. Dengan mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan mereka untuk saat ini maupaun masa yang akan datang, akan memotivasi mereka untuk lebih giat dalam belajar.
Interest (minat) menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Guru yang inovatif dan tidak monoton akan membuat siswa tertarik dengan pelajaran yang akan diajarkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran dan memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi secara aktif.
Assessment (evaluasi) dapat memberi keuntungan bagi guru maupun siswa. Bagi guru, evaluasi merupakan alat untuk memonitor perkembangan siswa terhadap materi yang diajarkan. Sedangkan bagi siswa, evaluasi dapat menjadi sarana mengetahui kemampuan diri dalam memahami suatu materi. Dengan memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera menginformasikan hasil evaluasi akan menjadi motivator siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang ingin dicapai.
Satisfaction (kepuasan) berhubungan dengan rasa bangga akan hasil yang dicapai. Dalam teori belajar satisfaction adalah reinforcement (penguatan). Pemberian reward (penghargaan) yang pantas atas keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat menjadi sarana untuk mempengaruhi hasil belajar mereka. Penghargaan tidak selalu berbentuk materi. Doa, pujian, ucapan tulus maupun senyuman simpatik dari seorang guru akan menimbulkan rasa bangga pada diri siswa dan mendorong mereka untuk berusaha memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya serta memotivasi siswa lain untuk memperoleh hal serupa.
Dengan menggabungkan lima komponen diatas, model pembelajaran ARIAS menjadi jawaban dari pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Karena guru berusaha untuk menanamkan rasa percaya diri siswa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran inovatif yang ada relevansinya dengan kehidupan mereka dan memberikan penguatan (reinforcement) sebagai hasil dari evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar