Minggu, 04 April 2021

 

BAB 16

PEMENTASAN BERDURASI PENDEK

Setelah mempelajari Bab 16, ini siswa diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi pementasan teater modern

2. Mengdeskripsikan langkah-langkah pementasan teater berdurasi pendek

3. Melakukan eksplorasi persiapan pementasan, pementasan dan pasca pementasan

4. Merancang pekerjaan manajemen produksi dan manajemen artistik

5. Mengomunikasikan rancangan pementasan dalam wujud pementasan teater berdurasi pendek

6. Mengevaluasi hasil pementasan yang telah dilaksanakan

 

 

A. Pra Pementasan

1. Persiapan Pekerjaan produksi

a. Pimpinan produksi melaksanakan koordinasi dengan seluruh tim produksi tentang persiapan pementasan. Pimpinan produksi menyusun rencana dan jadwal kerja produksi teater modern. Pimpinan produksi mengkontrol pelaksanaan kerja yang berhubungan dengan produksi teater modern.

b. Sekretaris melaksanakan kerja kesekretariatan, yaitu menyusun dan menyediakan surat-surat yang diperlukan untuk produksi teater.

c. Bendahara melaksanakan kerja pembukuan pendanaan yang diperlukan untuk produksi teater. Bendahara membuat laporan tentang ketersediaan dana

d. Seksi dokumentasi membuat perencanaan kebutuhan bahan dan peralatan dokumentasi yang diperlukan untuk produksi teater modern.

e. Seksi publikasi merancang media publikasi yang akan digunakan dalam produksi teater.

f. Seksi pendanaan merencanakan dan merancang pencarian sumber dana yang dibutuhkan pada produksi teater,

g. House manager melaksanakan koordinasi dengan seksi-seksi yang ada dibawahnya (seksi keamanan, seksi konsumsi, seksi transportasi, ticketing dan penanggung jawab gedung)

h. Seksi keamanan merencanakan dan melaksanakan pekerjaan keamanan, baik pada masa persiapan pementasan maupun pada waktu pementasan.

i. Seksi konsumsi merencanakan dan mengadakan konsumsi selama masa persiapan pementasan dan pementasan

j. Seksi transportasi merancang dan mendata kebutuhan transportasi yang dibutuhkan selama masa persiapan pementasan dan ketika pementasan berlangsung.

k. Ticketing mulai merancang dan mencetak tiket yang akan  dijual pada waktu sebelum pementasan serta jauh hari sebelum pementasan berlangsung

l. Penanggung jawab gedung sudah mulai mempersiapkan ruang untuk latihan dan gedung untuk pementasan teater modern.

2. Persiapan Pekerjaan Artistik

a. Penguasaan Lakon

- Mencari tema dari lakon yang akan dimainkan tersebut.

         - By what the character say (apa    yang

           diucapkan tokoh- tokohnya).

-    By what the character do (apa yang dilakukan tokoh- tokohnya).

-    By the summation and balancing of the saying and doing (melalui jumlah dan keseimbangan ucapan dan kelakuan tokoh-tokohnya).

- Mencari plot dari lakon yang akan dimainkan.

- Mencari latar cerita atau setting cerita di mana  cerita  lakon berlangsung.

- Mencari penokohan yang ada dalam naskah lakon tersebut. Pertama, tokoh protagonis adalah tokoh utama dalam lakon yang muncul ingin mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam mencapai cita-citanya. Kedua, tokoh antagonis adalah tokoh yang muncul dalam lakon dan melawan atau menghalang-halangi cita-cita tokoh protagonis. Ketiga, tokoh tritagonis, yaitu tokoh yang muncul dalam lakon dan berpihak pada kedua kubu atau malah berada di luar kedua kubu, tokoh tritagonis merupakan pihak ketiga

b. Penguasaan Peran

Kerja sutradara adalah membuat konsep pementasan dan melatih pemeran untuk menguasai peran yang akan  dimainkan.  Sutradara  dan pemeran sudah harus menguasai peran yang hendak dipentaskan. Untuk dapat menguasai dan menghayati peran yang akan dimainkan, seorang pemeran bisa melakukan langkah kerja sebagai berikut.

-      Mengumpulkan tindakan pokok peran, yaitu mengidentifikasi tindakan-tindakan dan laku yang akan dimainkan oleh pemeran.

-    Mengumpulkan sifat dan watak peran dengan cara menganalisis sifat dan watak peran dalam naskah lakon

-    Mencari penonjolan karakter peran dengan cara mencari bagian- bagian dalam naskah yang memungkinkan untuk ditonjolkan karakter dari peran tersebut.

-    Mencari makna dialog dari peran yang akan dimainkan.

-    Menciptakan gerakan-gerakan dan ekspresi peran

-    Menemukan timing yang tepat, baik timing gerakan maupun timing dialog

-    Mempertimbangkan teknik pengucapan dialog peran

-    Merancang garis pemeranan yang akan dimainkan sehingga setiap peran yang dimainkan mengalami perkembangan menuju titik klimaks.

-    Mengkompromikan rancangan peran yang akan dimainkan dengan sutradara.

-    Menciptakan bisnis akting dan bloking, berupa gerakan-gerakan kecil yang mendukung gambaran peran yang dimainkan

-    Menghidupkan peran melalui imajinasi dengan cara menggambarkan peran yang dimainkan

        

       C. Penguasaaan Artistik

- Pimpinan artistik mulai memimpin dan mengkoordinasi pekerjaan yang bersifat keartistikan.

- Stage manager mulai mendata kebutuhan barang-barang artistik yang diperlukan di panggung

- Penata panggung mulai merancang dan menyediakan barang yang dibutuhkan untuk menata panggung pada waktu pementasan

- Penata kostum atau busana mulai merancang dan menyediakan barang yang dibutuhkan untuk menata kostum pada waktu pementasan.

- Penata rias mulai merancang dan menyediakan barang yang dibutuhkan untuk menata rias pada waktu pementasan

- Penata cahaya mulai merancang dan menyediakan barang yang dibutuhkan untuk menata cahaya pada waktu pementasan.

- Penata bunyi dan suara mulai merancang dan menyediakan barang yang dibutuhkan untuk menata bunyi dan suara pada waktu pementasan

- Penata musik dan sound atau tata suara mulai merancang dan menyediakan barang yang dibutuhkan untuk menata musik  dan sound pada waktu pementasan.

B. Pementasan

1. Tim Produksi

a. Pimpinan produksi hanya mengontrol terlaksananya pementasan

b.    Sekretaris mencatat serta mengarsipkan segala dokumen yang berhubungan dengan produksi pementasan teater modern

c. . Bendahara mengelola pendanaan yang ada, baik dana keluar maupun dana masuk

d.   Tim dokumentasi melaksanakan pendokumentasian

e. Seksi pendanaan bekerja sama dengan ticketing, dan bendahara dalam pengelolaan dana yang ada.

f.     Tim ticketing menjual tiket pada penonton,

g. Seksi konsumsi menyiapkan konsumsi sesuai dengan kebutuhan waktu pementasan.

h. Seksi keamanan melaksanakan tugasnya, baik dalam gedung pementasan maupun di luar gedung pementasan

i. Seksi gedung atau tempat hanya mengontrol kenyamanan penonton dan pemain pada saat pementasan.

Rabu, 31 Maret 2021

                                                                             BAB 9

SENI GRAFIS

Setelah mempelajari Bab IX, ini siswa diharapkan mampu:

1. Mendefi nisikan pengertian seni grafis.

2. Mengidentifikasikan berbagai jenis karya seni grafis.

3. Mengidentifikasikan beragam alat dan bahan

    berkarya seni grafis.

4. Mengklasifi kasikan beragam karya seni grafis.

5. Berkarya seni grafis dengan menggunakan salah satu

    teknik dalam seni grafis untuk dipamerkan secara

    kelompok.

 

 

A. Pengertia Seni Grafis

Seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan ide/gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat gandaan karyanya. Istilah seni grafis dikenal juga dengan seni mencetak. Grafis berasal dari bahasa Yunani, “graphein” yang berarti menulis atau menggambar (Diksi Seni Rupa, Mikke Susanto hal 47).

 

Istilah grafis dari bahasa Inggris adalah graph atau graphic yang berarti dapat membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau digores. Cetakan yang dimaksud di sini adalah berupa negatif film yang bisa menciptakan bentuk, gaya, warna, ataupun ragamnya yang sama.

 

Karya seni grafis umumnya dibuat di atas kertas, pada teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat (medium cetak), plat yang dijadikan sebagai media ini meliputi papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi . Seni grafis lain yang disebut dengan cetak saring menggunakan lembaran kain berpori (screen-printing) yang direntang pada sebuah kerangka.

 

Sehingga kegiatan mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak/acuan/klise. Alat cetak (klise) tekniknya dengan menggores atau mencukil pada sekeping papan, logam, atau bahan lainnya seperti plat logam (kuningan atau aluminium). Hasil

cetakan menunjukkan kreatifi tas maupun keterampilan penciptanya.

 

Kegiatan mencetak dengan mesin ini mengacu pada seni

pakai maka berkembanglah sebuah seni mencetak yang mengacu pada seni pakai (applied art) yang sebelumnya seni murni (pure art). Seni grafis di Indonesia awalnya merupakan media alternatif bagi seniman yang telah mengerjakan bidang lainnya seperti melukis atau mematung. Secara kronologis seni grafis muncul sekitar tahun 1950- an tokohnya, Mohtar Apin, Haryadi Suadi dari Bandung, Suromo dan Abdul Salam dari Yogyakarta.

 

B. Jenis Karya Seni Grafis dan Teknik

Jenis-jenis seni grafi s berdasarkan teknik pembuatannya

dapat dibedakan sebagai berikut:

   1. Cetak tinggi

Cetak tinggi menggunakan klise/ acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Stempel merupakan salah satu alat untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik cetak tinggi.

Cetak dalam (intaglio print)

   2. Cetak dalam

Yaitu seni cetak yang menggunakan klise dalam, artinya bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada kertas. Jenis-jenis cetak dalam antara lain : etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain Sebagainya. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing.

   3. Cetak datar (Planography Print)

Cetak datar adalah teknik cetak yang menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air. Cetak datar adalah memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini meliputi: litografi , monotype, dan teknik digital salah satunya cetak offset.

   4. Cetak saring ( sablon)

Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan serat tertentu. Cetak saring dikenal dengan sablon atau senigrafi . Alat yg digunakan utk teknik ini diantaranya : rakel, hair dryer, screen, tinta dsb

 

 

 BAB 1 SENI LUKIS

Setelah mempelajari bab ini. Peserta didik diharapkan mampu :

1.    Menjelaskan pengertian seni lukis

2.    Mengidentifikasi berbagai tema dalam berkarya seni lukis

3.    Mengidentifikasi berbagai aliran berkarya seni lukis

4.    Mengklasifikasikan berbagai karya seni menurut tema berkarya seni lukis

5.    Mengidentifikasi berbagai macam alat dan bahan berkarya seni lukis

6.    Membuat sketsa Lukisan dengan berbagain tema

7.    Berkarya seni lukis dengan berbagai media alat dan bahan.

 

(A) PENGERTIAN LUKISAN DAN GAYA LUKISAN

A. Pengertian Seni Lukis

          Seni Lukis merupakan cabang dari seni rupa yang cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok dalam karya dua dimensional adalah garis dan warna. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Ciri khas seni lukis ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik sera bahan dan bentuk karya seni tersebut.

 

B. Aliran Gaya Lukisan

         Berdasarkan cara pengungkapannya aliran dan gaya Lukisan dapat dibedakan/ digolongkan menjadi tiga yaitu, representatif, deformatif, dan nonrepresentatif.

     1.Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Yang termasuk kedalam representative

        a. Naturalisme yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, ataupun warna serta gelap terang dibuat dengan seteliti mungkin. Tokohnya antara lain : Basuki abdulah, Abdullah suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel

            b. Realisme yaitu aliran yang memandang dunia ini yanpa ilusi, apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyatan hidup. Tokohnya antara lain : Trubus, Wardoyo, Turmizi, dan Dullah

           c. Romantisme yaitu aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner, aliran ini melukiskan cerita-cerita yang romantic, peristiwa yang dasyat atau kejadian yang dramatis. Tokohnya antara lain : Raden S.aleh, Fransisco Goya dan Turner.

 

     2. Deformatif adalah perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Yang termasuk kedalam aliran deformatif yaitu :

          a. Ekspresionisme yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat obyek karyanya. Tokohnya antara lain : Vincent Van Gogh dan Affandi

          b. Impressionisme yaitu aliran seni rupa yng penggambarannya sesuai dengan kesan saat ogyek tersebut dilukis. Tokohnya antara lain : Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gaguin dan S Sudjojono.

          c. Surialisme yaitu aliran seni rupa kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering didalam mimpi, pelukis berusaha ,mengabaikan bentuk-bentuk secara keseluruhan kemuidian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan kesan tertentu tanpa harus mengerti bentuk aslinya tokohnya antara lain : Salvador Dali.

         d. Kubisme yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Tokohnya antara lain : Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik dan Mochtar Apin.

 

    3. Nonrepresentatif adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apapun, gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis2 tegas. Tokohnya antara lain : Amry Yahya, Fajar Sidik, But Muchtar dan Sadali.

 

Contoh Lukisan Naturalisme

 


         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Contoh Lukisan Realisme

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Contoh Lukisan Romantisme

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Contoh Lukisan Ekspresionisme

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Contoh Lukisan Impressionisme

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Contoh Lukisan Surialisme

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Contoh Lukisan Kubisme

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Lukisan Nonrepresentatif

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


   

 

SELAMAT MEMBACA DAN MENULIS

TIDAK USAH DIGAMBAR