Selasa, 13 November 2018

BAB 5
ELEMEN GERAK TARI

A. Pengertian Elemen Gerak Tari
               Substansi atau elemen dasar tari adalah gerak. Gerak pada tari akan berbeda dengangerak yang dilakukan sehari-hari. Gerak pada tari dilakukan secara ritmis dan memiliki makna sedangkan gerak sehari-hari lebih menekankan pada gerak yang fungsional. Soedarsono salah satu pakar tari di Indonesia menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerak-gerak yang ritmis dan indah. Definisi ini memiliki arti bahwa tari terdiri dari gerak ritmis, merupakan ungkapan ekspresi, dan memiliki keindahan gerak.

Elemen dasar tari adalah gerak. Di dalam gerak mencakup ruang, waktu, dan tenaga.
     1. Ruang
Jika kamu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka kamu melakukan gerak di ruang umum.
     2. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estetis maupun gerak fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke sekolah tentu membutuhkan waktu. Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau lambat gerak yang dilakukan. Gerak tari juga memiliki tempo. Fungsi tempo pada gerak tari untuk memberikan kesan dinamis sehingga tarian enak untuk dinikmati.
     3. Tenaga
Setiap kamu melakukan gerak, tentu memerlukan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi; (a) intensitas, yang berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak; (b) aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras; (c) kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.

B. Ubsur ubsur Seni Tari

      1. Wiraga 
            Wiraga da lam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa dikenal dengan gerakan.
       2.  Wirahma
           Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak kesana kemari tanpa adanya musik yang mengiringi. Musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari. Dengan adanya musik, suatu gerakan akan lebih memiliki makna karena tercipta suasana tertentu.
       3. Wirasa
          Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada penonton melalui gerakan dan ekspresi penari. 
       4. Wirupa
           Tidak mungkin sebuah pertunjukkan tarian menampilkan penari dengan kostum dan riasan seadanya.
       5. Pola Lantai
       6. Setting Panggung
       7. Properti
          Properti ini merupakan alat pendukung seperti selendang, piring, payung, lilin. Meskipun memang tidak semua tarian menggunakan properti, unsur ini juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.









Rabu, 24 Oktober 2018

BAB 4
MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA

A. MUSIK ANSAMBEL
     1. Kelompok Alat Musik Ritmis
         Alat ini berfungsi untuk memberikan irama. Contoh: triangle, gendang dan, ketipung.
     2. Kelompok Alat Musik Melodis
         Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi membawakan melodi suatu lagu. Oleh               karena itu, alat musik ini memiliki nada- nada sehingga dapat mengeluarkan rangkaian nada.               Contoh: rebab dan mandolin.
     3. Kelompok Alat Musik Harmonis
         Alat musik harmonis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring dan dapat                               mengeluarkan paduan nada sekaligus. Contoh: sampek dan sasando

B. TEKNIK MEMAINKAN ALAT MUSIK
     1. Angklung
         Angklung adalah alat musik dari daerah Jawa Barat dan Banten, awalnya angklung merupakan           alat musik yang digunakan untuk bunyibunyian berkaitan tentang panen padi dan upacara lain             yang juga berkenaan dengan padi. Pak Daeng Sutisna seorang guru dari Kuningan Jawa Barat             sejak tahun 1938 mengembangkan angklung sebagai musik di sekolah dengan membuat laras             diatonik, (Oby A.R. Wiramiharja 2010), seperti nada pada alat musik modern seperti piano,                 gitar, dan alat musik lainnya
     2. Seruling Bambu
         Alat musik seruling bambu juga berkembang seperti angklung. Di Sulawesi Selatan yaitu di                 Toraja dan di Sulawesi Utara seruling bambu telah dipakai sebagai musik ansambel, demikian              juga di Nusa Tenggara Timur. Alat musik seruling dibedakan menjadi seruling pembawa                      melodi, dan seruling pengiring. Seruling pengiring berfungsi sebagai akor dan bas.
    3. Sasando
        Alat musik sasando berasal dari Kabupaten Rotedau di Nusa Tenggara Timur, yang sudah sukar          dijumpai. Pakaian tenun Rote dan Tiilangga topi khas Rote yang masih bisa dijumpai. Musik              sasando sekarang sudah dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk mengiringi orang                      bernyanyi. Pak Jer. A. P yang tinggal di Kupang tepatnya di Liliba jalan ke arah Timor Leste,              memodi- fikasi sasando sehingga, menjadi sasando elektrik.

C. TEKNIK MEMAINKAN ALAT MUSIK MELODIS
   1. Rekorde
     

   keterangan
   a. jari menutup semua lubang berarti nada c ( do )
   b. jari kelingking kanan dibuka berarti nada d ( re )
   c. tiga jari yang bawah dibuka berarti nada e ( mi ) 
   d. empat jari yang bawah dibuka berati sama dengan nada f ( fa )
   e. Lima jari yang bawah dibuka berarti sama dengan nada g ( sol )
   f. Enam jari yang bawah dibuka berarti sama dengan nada a ( la )
   g. dst.....

 2. Pianika

Pianika adalah alat musik tiup kecil sejenis harmonika, tetapi memakai bilah–bilah keyboard yang luasnya sekitar tiga oktaf. Pianika dimainkan dengan tiupan langsung, atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Umumnya pianika dimainkan sebagai alat pendidikan di sekolah.
Pianika tergolong alat musik tiup. Dalam bermain musik pianika dapat digunakan untuk memainkan melodi pokok, kontra melodi, bila memungkinkan dapat juga untuk mengiringi lagu. Kegunaan tuts pianika :
  1. Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada–nada pokok/asli.
  2. Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada–nada kromatis.






Selasa, 07 Agustus 2018

BAB 3
BERNYANYI DENGAN TEKNIK VOKAL

1. Bernyanyi secara unisono
                
                       Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Menyanyi jenis ini sering disebut dengan menyanyi perseorangan. Menyanyi secara unison tidak dapat dilakukan seorang diri tetapi dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara. Pada menyanyi unisono dibutuhkan kerjasama dan saling peduli sehingga suara yang ditimbulkan menjadi harmoni.
                        Warisan budaya Indonesia beraneka ragam. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan dan warisan budaya Indonesia. Warisan budaya Indonesia yang diakui dunia (UNESCO) dan dikelompokkan menjadi, warisan alam, cagar alam atau situs, dan karya tak benda. Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.

2. Teknik vokal dan organ suara manusia

a. Teknik Vokal
Pada acara pencarian bakat di televisi. Istilah-istilah dalam teknik vokal sering kita temukan pada komentar dewan juri. Istilah-istilah itu antara lain: kejelasan ucapan, kebenaran pemenggalan ucapan pada kalimat lagu (frasering), sikap dalam bernyanyi, dan kemampuan menyanyikan nada tinggi dan rendah. Berikut ini arti istilah tersebut.
            a. Artikulasi  adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
       b. Phrasering  adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
            c. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.

2. Teknik Pernapasan
     Pernapasan dalam teknik vokal dikelompokkan menjadi tiga, yaitu seperti berikut:
            a. Pernapasan Dada
                Dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal. Dalam pernapasan dada, bagian  tubuh yang mengembang adalah dada. jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan  nadanada rendah
            b. Pernapasan Perut
              Dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga paru-paru menjadi lemah dan cepat letih. Dalam pernapasan perut, bagian tubuh yang mengembang adalah perut. Jenis pernapasan ini dapat menghasilkan suara yang sangat keras.
            c. Pernapasan Diafragma
                Saat diafragma menegang atau lurus maka rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat diatur secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri. Pernapasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil napas sebanyak- banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur

3. Berlatih Vokal
                   Latihan vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, yaitu dengan melakukan eksplorasi lagu model (lagu yang sudah dikenal dan digunakan untuk mengenal konsep elemen musik). Lagu model tersebut dinyanyikan dengan cara merubah nada dasar secara berturut-turut naik dan turun.







Rabu, 01 Agustus 2018

BAB 2
MENGGAMBAR RAGAM HIAS


A. PENGERTIAN RAGAM HIAS
                Ragam hias atau ornamen merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora dan fauna, serta budaya masing-masing daerah.

B. MOTIF RAGAM HIAS
                Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris.
    1. Ragam Hias Flora
         Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.
    2. Ragam Hias Fauna (Animal)
              Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Sebagai contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung, dilakukan langkah-langkah berikut.
     -) Membuat gambar kontur burung dengan penggayaan tertentu sebagai pola gambar ragam hias.
     -) Membuat garis-garis atau bentuk motif tambahan (misalnya motif vegetal) untuk mengisi pola
          tersebut.
     -) Selesaikan gambar dengan mengisi bidangbidang dengan warna yang menarik.
Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
     3. Ragam Hias Geometris
           Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya.
     4. Ragam Hias Figuratif
     Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.


C. POLA RAGAM HIAS
                   Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zigzag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Pola bidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris adalah dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.

D. TEKNIK MENGGAMBAR RAGAM HIAS
      1) Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar
      2) Persiapkan alat dan media gambar.
      3) Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat.
      4) Buat sketsa di salah satu kotak/bidang yang telah dibuat sebelumnya.
      5) Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain.
      6) Mewarnai gambar

E. MENGENAL TOKOH PERUPA
               Pelukis besar kelahiran Kisaran, Sumatra Utara, 14 Desember 1913, ini sangat menguasai teknik melukis dengan hasil lukisan yang berbobot. Dia guru bagi beberapa pelukis Indonesia. Selain itu, dia mempunyai pengetahuan luas tentang seni rupa. Dia kritikus seni rupa pertama di Indonesia.
               Djon menamatkan HIS di Jakarta. Kemudian SMP di Bandung dan SMA Taman Siswa di Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Dia pun sempat kursus montir sebelum belajar melukis pada RM Pirngadie selama beberapa bulan dan pelukis Jepang Chioji Yazaki di Jakarta. Bahkan sebenarnya pada awalnya di lebih mempersiapkan diri menjadi guru daripada pelukis. Dia sempat mengajar di Taman Siswa. Setelah lulus Taman Guru di Perguruan Taman Siswa Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta, ia ditugaskan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama Ki Hajar Dewantara untuk membuka sekolah baru di Rogojampi, Madiun tahun 1931.
                  karya-karyanya masih dipamerkan di beberapa tempat, antara lain di: Festival of Indonesia (USA, 1990-1992); Gate Foundation (Amsterdam, Holland, 1993); Singapore Art Museum (1994); Center for Strategic and International Studies (Jakarta, Indonesia, 1996); ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)
BAB 1
MENGGAMBAR FLORA,  FAUNA DAN ALAM BENDA

             Alam merupakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis untuk digali. Keanekaragaman flora dan fauna dapat menjadi sumber inspirasi dalam menggambar. 

A. Pengertian Menggambar
         Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Gambar sudah dikenal masyarakat sejak zaman purba. Jadi menggambar merupakan salah satu sarana untuk mengekspresikan diri.

B. Objek Menggambar
        Kekayaan flora, fauna dan juga alam benda merupakan objek yang dapat digambar. Keindahan flora, fauna dan juga alam benda merupakan sumber inspirasi dan eksplorasi dalam menggambar.

C. Komposisi
         Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu simetris dan asimetris. Komposisi simetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan sama atau mirip dengan objek di bagian kiri bidang gambar. Komposisi asimetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan tidak sama atau mirip dengan objek di kiri bidang gambar tetapi terkesan menunjukkan keseimbangan

D. Teknik Menggambar
           Biasakan sebelum menggambar buatlah sketsa terlebih dahulu agar gambar memiliki komposisi, proporsi, dan keseimbangan yang baik. Beberapa tahapan yang harus dilakukan pada saat menggambar sebagai berikut
1) Mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar
2) Mengetahui bagian-bagian dari objek gambar
3) Menyusun atau menyambung bagian per bagian menjadi gambar yang utuh
4) Memberikan dimensi gelap terang baik hitam putih atau berwarna
5) Memberi kesan untuk latar belakang

          Pertama kali menggambar sebaiknya tidak perlu tergesagesa untuk memiliki kemiripan bentuk sesuai dengan objek yang digambar. Kamu harus berlatih dan sabar sampai menguasai bentuk dasar bagian-bagian dari objek yang digambar. Mulailah berlatih dari bentuk flora, fauna, dan benda buatan manusia yang paling sederhana dan bisa digambar.
1. Teknik Menggambar Flora
        Menggambar flora (tumbuh-tumbuhan) dapat memberikan pemahaman tentang keanekaragaman, keindahan, dan keunikan objek flora yang ada di lingkungan sekitar.
2. Teknik Menggambar Fauna
            Fauna (hewan) memiliki jenis yang berbeda-beda, ada yang berkaki empat, seperti sapi, kambing, berkaki dua seperti ayam, bebek. Ada hewan yang hidup di air dan di darat. Hewan juga ada yang bersifat galak dan jinak. Setiap hewan memiliki bentuk badan yang berbeda-beda.
3. Teknik Menggambar Alam Benda
             Menggambar alam benda disebut juga menggambar bentuk. Alam benda dapat terdiri atas benda buatan manusia dan benda yang sudah terbentuk dari alam.
             Pada saat menggambar bentuk, sebaiknya kamu memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1) Proporsi ( perbandingan )bentuk benda yang akan digambar
2) Komposisi ( keseimbangan ) dalam meletakkan benda
3) Cahaya yang menyinari objek gambar dan akan membentuk bayangan
4) Penggunaan arsiran atau warna yang akan membentuk kesan bidang tiga dimensi.
5) Penggunaan latar belakang (background)

E. Alat dan Media Gambar
1. Pensil
Pensil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pensil dengan tanda “H” dan “B”. Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang tipis. Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal atau hitam pekat. Pensil H dan pensil B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan hasilnya.
2. Pensil Warna
3. Krayon
Bentuk krayon ada dua jenis yaitu dalam bentuk pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk krayon ada yang berbahan lunak dan keras.
4. Bolpoin
5. Kertas Gambar