Kamis, 19 Agustus 2010

Etos Kerja Guru; Total Berdedikasi, Loyal Mengabdi

Sebagai garda depan dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru menjadi sorotan masyarakat terkait dengan etos kerjanya, yaitu totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdian. Sorotan ini bermuara pada ketidakmampuan guru dalam proses pembelajaran hingga berimbas pada menurunnya mutu pendidikan. Kalaupun sorotan mengarah pada kelemahan guru, itu tidak sepenuhnya menjadi beban sebab mungkin ada sistem yang berpengaruh.
Etos kerja guru di atas akan berdampak kepada pendidikan bermutu. Kita melihat sisi lemah dari sistem pendidikan nasional kita, dengan gonta ganti kurikulum pendidikan, maka secara langsung atau tidak akan berdampak kepada guru itu sendiri. Sehingga perubahan kurikulum dapat menjadi beban psikologis bagi guru, dan mungkin juga akan dapat membuat guru frustasi akibat perubahan tersebut.
Selain itu, etos kerja guru juga sangat ditentukan oleh output dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Sebagai institusi penghasil tenaga guru, LPTK bertanggungjawab menciptakan guru berkualitas, berwawasan serta mampu membentuk sumber daya manusia mandiri, cerdas, bertanggungjawab dan berkepribadian. Tentunya suatu ketika berdampak kepada pembentukan sumber daya manusia berkualitas pula.
Harapan ke depan, terbentuk sinergi baru dalam lingkungan persekolahan, dan perlu menjadi perhatian adalah terjalinnnya etos kerja yang efektif dan efisien disetiap struktur yang ada di sekolah. Etos Kerja terbentuk bilamana masing-masing struktur memiliki tanggungjawab dan memahami akan tugas dan kewajiban masing-masing.
Era reformasi dan desentralisasi pendidikan menyebabkan orang bebas melakukan kritik. Titik lemah pendidikan akan menjadi bahan dan sasaran empuk bagi para kritikus. Ada kalanya kritik yang diberikan dapat menjadi penawar di dalam memperbaiki etos kerja guru. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan pula akan dapat membuat merah telinga guru sebagai akibat dari kritik yang diberikan.
Apapun kritik yang diberikan, apakah bernilai positif atau negatif hendaknya menjadi masukan yang sangat berarti bagi etos kerja guru. Guru yang baik tidak akan pernah putus asa, justru dengan adanya kritikan menjadikan pemicu baginya di dalam melakukan perbaikan dan pembenahan diri di masa yang akan datang. Kritik terhadap etos kerja guru perlu dilakukan untuk menjadi bahan renungan bagi guru untuk perbaikan lebih lanjut.
Indikator suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat sumber daya manusianya, dan indikator sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Semakin tinggi sumber daya manusianya, maka semakin baik tingkat pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu indikator tersebut sangat ditentukan oleh etos kerja guru.
Ukuran etos kerja guru terlihat dari rasa tanggungjawabnya menjalankan amanah, profesi yang diembannya, rasa tanggungjawab moral dipundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan tugas keguruannya di dalam kelas dan tugas kependidikannya di luar kelas. Sikap ini akan dibarengi pula dengan rasa tanggungjawabnya mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran.
Selain itu, guru juga sudah mempertimbangkan akan metodologi yang akan digunakan, termasuk alat media pendidikan yang akan dipakai, serta alat penilaian apa yang digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi. Etos Kerja guru dari hari kehari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun terus ditingkatkan. Guru punya komitmen untuk terus dan terus belajar, tanpa itu maka guru akan kerdil dalam ilmu pengetahuan, akan tetap tertinggal oleh akselerasi zaman yang semakin tidak menentu. Apalagi pada kondisi kini kita dihadapkan pada era global, semua serba cepat, serba dinamis, dan serba kompetitif.
Etos Kerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen yang ada di sekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Etos kerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan nawaitu yang bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat meningkatkan atas kekurangan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kearah yang lebih baik. Etos kerja yang dilakukan hari ini akan lebih baik dari hari kemarin, dan tentunya etos kerja masa depan lebih baik dari etos kerja hari ini. Semoga bermanfaat dan dijauhkan dari kesia-siaan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar