Rabu, 31 Maret 2021

                                                                             BAB 9

SENI GRAFIS

Setelah mempelajari Bab IX, ini siswa diharapkan mampu:

1. Mendefi nisikan pengertian seni grafis.

2. Mengidentifikasikan berbagai jenis karya seni grafis.

3. Mengidentifikasikan beragam alat dan bahan

    berkarya seni grafis.

4. Mengklasifi kasikan beragam karya seni grafis.

5. Berkarya seni grafis dengan menggunakan salah satu

    teknik dalam seni grafis untuk dipamerkan secara

    kelompok.

 

 

A. Pengertia Seni Grafis

Seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan ide/gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat gandaan karyanya. Istilah seni grafis dikenal juga dengan seni mencetak. Grafis berasal dari bahasa Yunani, “graphein” yang berarti menulis atau menggambar (Diksi Seni Rupa, Mikke Susanto hal 47).

 

Istilah grafis dari bahasa Inggris adalah graph atau graphic yang berarti dapat membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau digores. Cetakan yang dimaksud di sini adalah berupa negatif film yang bisa menciptakan bentuk, gaya, warna, ataupun ragamnya yang sama.

 

Karya seni grafis umumnya dibuat di atas kertas, pada teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat (medium cetak), plat yang dijadikan sebagai media ini meliputi papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi . Seni grafis lain yang disebut dengan cetak saring menggunakan lembaran kain berpori (screen-printing) yang direntang pada sebuah kerangka.

 

Sehingga kegiatan mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak/acuan/klise. Alat cetak (klise) tekniknya dengan menggores atau mencukil pada sekeping papan, logam, atau bahan lainnya seperti plat logam (kuningan atau aluminium). Hasil

cetakan menunjukkan kreatifi tas maupun keterampilan penciptanya.

 

Kegiatan mencetak dengan mesin ini mengacu pada seni

pakai maka berkembanglah sebuah seni mencetak yang mengacu pada seni pakai (applied art) yang sebelumnya seni murni (pure art). Seni grafis di Indonesia awalnya merupakan media alternatif bagi seniman yang telah mengerjakan bidang lainnya seperti melukis atau mematung. Secara kronologis seni grafis muncul sekitar tahun 1950- an tokohnya, Mohtar Apin, Haryadi Suadi dari Bandung, Suromo dan Abdul Salam dari Yogyakarta.

 

B. Jenis Karya Seni Grafis dan Teknik

Jenis-jenis seni grafi s berdasarkan teknik pembuatannya

dapat dibedakan sebagai berikut:

   1. Cetak tinggi

Cetak tinggi menggunakan klise/ acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Stempel merupakan salah satu alat untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik cetak tinggi.

Cetak dalam (intaglio print)

   2. Cetak dalam

Yaitu seni cetak yang menggunakan klise dalam, artinya bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada kertas. Jenis-jenis cetak dalam antara lain : etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain Sebagainya. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing.

   3. Cetak datar (Planography Print)

Cetak datar adalah teknik cetak yang menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air. Cetak datar adalah memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini meliputi: litografi , monotype, dan teknik digital salah satunya cetak offset.

   4. Cetak saring ( sablon)

Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan serat tertentu. Cetak saring dikenal dengan sablon atau senigrafi . Alat yg digunakan utk teknik ini diantaranya : rakel, hair dryer, screen, tinta dsb

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar