Rabu, 24 Oktober 2018

BAB 4
MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA

A. MUSIK ANSAMBEL
     1. Kelompok Alat Musik Ritmis
         Alat ini berfungsi untuk memberikan irama. Contoh: triangle, gendang dan, ketipung.
     2. Kelompok Alat Musik Melodis
         Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi membawakan melodi suatu lagu. Oleh               karena itu, alat musik ini memiliki nada- nada sehingga dapat mengeluarkan rangkaian nada.               Contoh: rebab dan mandolin.
     3. Kelompok Alat Musik Harmonis
         Alat musik harmonis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring dan dapat                               mengeluarkan paduan nada sekaligus. Contoh: sampek dan sasando

B. TEKNIK MEMAINKAN ALAT MUSIK
     1. Angklung
         Angklung adalah alat musik dari daerah Jawa Barat dan Banten, awalnya angklung merupakan           alat musik yang digunakan untuk bunyibunyian berkaitan tentang panen padi dan upacara lain             yang juga berkenaan dengan padi. Pak Daeng Sutisna seorang guru dari Kuningan Jawa Barat             sejak tahun 1938 mengembangkan angklung sebagai musik di sekolah dengan membuat laras             diatonik, (Oby A.R. Wiramiharja 2010), seperti nada pada alat musik modern seperti piano,                 gitar, dan alat musik lainnya
     2. Seruling Bambu
         Alat musik seruling bambu juga berkembang seperti angklung. Di Sulawesi Selatan yaitu di                 Toraja dan di Sulawesi Utara seruling bambu telah dipakai sebagai musik ansambel, demikian              juga di Nusa Tenggara Timur. Alat musik seruling dibedakan menjadi seruling pembawa                      melodi, dan seruling pengiring. Seruling pengiring berfungsi sebagai akor dan bas.
    3. Sasando
        Alat musik sasando berasal dari Kabupaten Rotedau di Nusa Tenggara Timur, yang sudah sukar          dijumpai. Pakaian tenun Rote dan Tiilangga topi khas Rote yang masih bisa dijumpai. Musik              sasando sekarang sudah dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk mengiringi orang                      bernyanyi. Pak Jer. A. P yang tinggal di Kupang tepatnya di Liliba jalan ke arah Timor Leste,              memodi- fikasi sasando sehingga, menjadi sasando elektrik.

C. TEKNIK MEMAINKAN ALAT MUSIK MELODIS
   1. Rekorde
     

   keterangan
   a. jari menutup semua lubang berarti nada c ( do )
   b. jari kelingking kanan dibuka berarti nada d ( re )
   c. tiga jari yang bawah dibuka berarti nada e ( mi ) 
   d. empat jari yang bawah dibuka berati sama dengan nada f ( fa )
   e. Lima jari yang bawah dibuka berarti sama dengan nada g ( sol )
   f. Enam jari yang bawah dibuka berarti sama dengan nada a ( la )
   g. dst.....

 2. Pianika

Pianika adalah alat musik tiup kecil sejenis harmonika, tetapi memakai bilah–bilah keyboard yang luasnya sekitar tiga oktaf. Pianika dimainkan dengan tiupan langsung, atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Umumnya pianika dimainkan sebagai alat pendidikan di sekolah.
Pianika tergolong alat musik tiup. Dalam bermain musik pianika dapat digunakan untuk memainkan melodi pokok, kontra melodi, bila memungkinkan dapat juga untuk mengiringi lagu. Kegunaan tuts pianika :
  1. Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada–nada pokok/asli.
  2. Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada–nada kromatis.






Selasa, 07 Agustus 2018

BAB 3
BERNYANYI DENGAN TEKNIK VOKAL

1. Bernyanyi secara unisono
                
                       Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Menyanyi jenis ini sering disebut dengan menyanyi perseorangan. Menyanyi secara unison tidak dapat dilakukan seorang diri tetapi dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara. Pada menyanyi unisono dibutuhkan kerjasama dan saling peduli sehingga suara yang ditimbulkan menjadi harmoni.
                        Warisan budaya Indonesia beraneka ragam. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan dan warisan budaya Indonesia. Warisan budaya Indonesia yang diakui dunia (UNESCO) dan dikelompokkan menjadi, warisan alam, cagar alam atau situs, dan karya tak benda. Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.

2. Teknik vokal dan organ suara manusia

a. Teknik Vokal
Pada acara pencarian bakat di televisi. Istilah-istilah dalam teknik vokal sering kita temukan pada komentar dewan juri. Istilah-istilah itu antara lain: kejelasan ucapan, kebenaran pemenggalan ucapan pada kalimat lagu (frasering), sikap dalam bernyanyi, dan kemampuan menyanyikan nada tinggi dan rendah. Berikut ini arti istilah tersebut.
            a. Artikulasi  adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
       b. Phrasering  adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
            c. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.

2. Teknik Pernapasan
     Pernapasan dalam teknik vokal dikelompokkan menjadi tiga, yaitu seperti berikut:
            a. Pernapasan Dada
                Dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal. Dalam pernapasan dada, bagian  tubuh yang mengembang adalah dada. jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan  nadanada rendah
            b. Pernapasan Perut
              Dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga paru-paru menjadi lemah dan cepat letih. Dalam pernapasan perut, bagian tubuh yang mengembang adalah perut. Jenis pernapasan ini dapat menghasilkan suara yang sangat keras.
            c. Pernapasan Diafragma
                Saat diafragma menegang atau lurus maka rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume menjadi bertambah. Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat diatur secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri. Pernapasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil napas sebanyak- banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur

3. Berlatih Vokal
                   Latihan vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, yaitu dengan melakukan eksplorasi lagu model (lagu yang sudah dikenal dan digunakan untuk mengenal konsep elemen musik). Lagu model tersebut dinyanyikan dengan cara merubah nada dasar secara berturut-turut naik dan turun.







Rabu, 01 Agustus 2018

BAB 2
MENGGAMBAR RAGAM HIAS


A. PENGERTIAN RAGAM HIAS
                Ragam hias atau ornamen merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora dan fauna, serta budaya masing-masing daerah.

B. MOTIF RAGAM HIAS
                Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris.
    1. Ragam Hias Flora
         Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.
    2. Ragam Hias Fauna (Animal)
              Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Sebagai contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung, dilakukan langkah-langkah berikut.
     -) Membuat gambar kontur burung dengan penggayaan tertentu sebagai pola gambar ragam hias.
     -) Membuat garis-garis atau bentuk motif tambahan (misalnya motif vegetal) untuk mengisi pola
          tersebut.
     -) Selesaikan gambar dengan mengisi bidangbidang dengan warna yang menarik.
Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
     3. Ragam Hias Geometris
           Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya.
     4. Ragam Hias Figuratif
     Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.


C. POLA RAGAM HIAS
                   Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zigzag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Pola bidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris adalah dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.

D. TEKNIK MENGGAMBAR RAGAM HIAS
      1) Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar
      2) Persiapkan alat dan media gambar.
      3) Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat.
      4) Buat sketsa di salah satu kotak/bidang yang telah dibuat sebelumnya.
      5) Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain.
      6) Mewarnai gambar

E. MENGENAL TOKOH PERUPA
               Pelukis besar kelahiran Kisaran, Sumatra Utara, 14 Desember 1913, ini sangat menguasai teknik melukis dengan hasil lukisan yang berbobot. Dia guru bagi beberapa pelukis Indonesia. Selain itu, dia mempunyai pengetahuan luas tentang seni rupa. Dia kritikus seni rupa pertama di Indonesia.
               Djon menamatkan HIS di Jakarta. Kemudian SMP di Bandung dan SMA Taman Siswa di Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Dia pun sempat kursus montir sebelum belajar melukis pada RM Pirngadie selama beberapa bulan dan pelukis Jepang Chioji Yazaki di Jakarta. Bahkan sebenarnya pada awalnya di lebih mempersiapkan diri menjadi guru daripada pelukis. Dia sempat mengajar di Taman Siswa. Setelah lulus Taman Guru di Perguruan Taman Siswa Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta, ia ditugaskan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama Ki Hajar Dewantara untuk membuka sekolah baru di Rogojampi, Madiun tahun 1931.
                  karya-karyanya masih dipamerkan di beberapa tempat, antara lain di: Festival of Indonesia (USA, 1990-1992); Gate Foundation (Amsterdam, Holland, 1993); Singapore Art Museum (1994); Center for Strategic and International Studies (Jakarta, Indonesia, 1996); ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)
BAB 1
MENGGAMBAR FLORA,  FAUNA DAN ALAM BENDA

             Alam merupakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis untuk digali. Keanekaragaman flora dan fauna dapat menjadi sumber inspirasi dalam menggambar. 

A. Pengertian Menggambar
         Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Gambar sudah dikenal masyarakat sejak zaman purba. Jadi menggambar merupakan salah satu sarana untuk mengekspresikan diri.

B. Objek Menggambar
        Kekayaan flora, fauna dan juga alam benda merupakan objek yang dapat digambar. Keindahan flora, fauna dan juga alam benda merupakan sumber inspirasi dan eksplorasi dalam menggambar.

C. Komposisi
         Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu simetris dan asimetris. Komposisi simetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan sama atau mirip dengan objek di bagian kiri bidang gambar. Komposisi asimetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan tidak sama atau mirip dengan objek di kiri bidang gambar tetapi terkesan menunjukkan keseimbangan

D. Teknik Menggambar
           Biasakan sebelum menggambar buatlah sketsa terlebih dahulu agar gambar memiliki komposisi, proporsi, dan keseimbangan yang baik. Beberapa tahapan yang harus dilakukan pada saat menggambar sebagai berikut
1) Mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar
2) Mengetahui bagian-bagian dari objek gambar
3) Menyusun atau menyambung bagian per bagian menjadi gambar yang utuh
4) Memberikan dimensi gelap terang baik hitam putih atau berwarna
5) Memberi kesan untuk latar belakang

          Pertama kali menggambar sebaiknya tidak perlu tergesagesa untuk memiliki kemiripan bentuk sesuai dengan objek yang digambar. Kamu harus berlatih dan sabar sampai menguasai bentuk dasar bagian-bagian dari objek yang digambar. Mulailah berlatih dari bentuk flora, fauna, dan benda buatan manusia yang paling sederhana dan bisa digambar.
1. Teknik Menggambar Flora
        Menggambar flora (tumbuh-tumbuhan) dapat memberikan pemahaman tentang keanekaragaman, keindahan, dan keunikan objek flora yang ada di lingkungan sekitar.
2. Teknik Menggambar Fauna
            Fauna (hewan) memiliki jenis yang berbeda-beda, ada yang berkaki empat, seperti sapi, kambing, berkaki dua seperti ayam, bebek. Ada hewan yang hidup di air dan di darat. Hewan juga ada yang bersifat galak dan jinak. Setiap hewan memiliki bentuk badan yang berbeda-beda.
3. Teknik Menggambar Alam Benda
             Menggambar alam benda disebut juga menggambar bentuk. Alam benda dapat terdiri atas benda buatan manusia dan benda yang sudah terbentuk dari alam.
             Pada saat menggambar bentuk, sebaiknya kamu memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1) Proporsi ( perbandingan )bentuk benda yang akan digambar
2) Komposisi ( keseimbangan ) dalam meletakkan benda
3) Cahaya yang menyinari objek gambar dan akan membentuk bayangan
4) Penggunaan arsiran atau warna yang akan membentuk kesan bidang tiga dimensi.
5) Penggunaan latar belakang (background)

E. Alat dan Media Gambar
1. Pensil
Pensil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pensil dengan tanda “H” dan “B”. Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang tipis. Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal atau hitam pekat. Pensil H dan pensil B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan hasilnya.
2. Pensil Warna
3. Krayon
Bentuk krayon ada dua jenis yaitu dalam bentuk pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk krayon ada yang berbahan lunak dan keras.
4. Bolpoin
5. Kertas Gambar
















Rabu, 13 September 2017



GAMBAR ILUSTRASI

A. MENGGAMBAR ILUSTRASI
            Ilustrasi adalah gambar yang memperjelas ide cerita atau narasi. Tujuan dari gambar ilustrasi dari gambar ilustrasi adalah memperkuat, memperjelas, memperindah, mempertegas, dan memperkaya cerita atau narasi. Fungsi dari gambar ilustrasi dapat juga dimanfaatkan untuk menghidupkan sebuah cerita. Gambar ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang dapat merangsang dan membantu pembaca untuk berimajinasi tentang cerita, ilustrasi sangat membantu mengembangkan imajinasi dalam memahami narasi.
            Objek gambar ilustrasi dapat berupa gambar manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Gambar-gambar tersebut dapat berdiri sendiri atau gabungan dari berbagai macam objek yang berbeda. Objek gambar disesuaikan dengan tema cerita atau narasi yang di buat.
            Gambar ilustrasi dapat dibuat dalam bentuk cerita bergambar, karikatur, kartun, komik dan ilustrasi karya sastra berupa puisi atau sajak. Gambar ilustrasi dapat diberi berwarna atau hitam putih saja. Pembuatan gambar ilustrasi dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan menggunakan teknologi digital.

1. Jenis- Jenis Gambar Ilustrasi
a. Kartun
            Bentuk kartun dapat berupa tokoh manusia maupun hewan berisi cerita-cerita humor dan bersifat menghibur. Indonesia memiliki beberapa tokoh kartun seperti, Petruk dan Gareng karya Tatang S. dan sebagainya.
b. Karikatur
            Gambar karikatur menampilkan karakter yang dilebih- lebihkan, lucu, unik, terkadang mengandung kritikan dan sindiran. Objek gambar karikatur dapat diambil dari tokoh manusia maupun hewan.
c. Komik
            Gambar ilustrasi dalam bentuk komik terdiri dari rangkaian gambar yang saling melengkapi dan memiliki alur cerita. Bentuk komik dapat berupa buku maupun lembaran gambar singkat (comic strip).
d. Ilustrasi Karya Sastra
            Karya sastra berupa cerita pendek, puisi, sajak, akan nampak lebih menarik minat orang membacanya apabila disertai dengan gambar ilustrasi. Fungsi gambar ilustrasi disini bertujuan memberikan penguatan dan mempertegas isi atau narasi pada materinya
e. Vignette
            Sebagai pengisi dari sebuah cerita atau narasi dapat disisipkan gambar ilustrasi berupa vignette. Vignette adalah gambar ilustrasi berbentuk dekoratif yang berfungsi sebagai pengisi bidang kosong pada kertas narasi.

2. Bentuk Objek Gambar Ilustrasi
a. Manusia
            Tokoh manusia memiliki proporsi yang berbeda sehingga pada saat menggambar kita perlu memperhatikan karakter dan memahami anatominya, agar telihat lebih wajar dan tidak terkesan kaku.
b. Hewan
            Tokoh hewan juga memiliki proporsi dan anatomi yang berbeda. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air. harus masing-masing binatangnya harus dijelaskan.
c. Tumbuhan
            Tumbuhan dalam gambar ilustrasi dibuat dengancara disederhanakan atau digambar detailnya.

B. ALAT DAN BAHAN
            Menggambar ilustrasi dapat dilakukan dengan teknik kering dan teknik basah.Alat dan bahan untuk menggambar ilustrasi dengan teknik kering seperti pensil, arang, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak memerlukan air. Sedangkan pada teknik basah media yang diperlukan berupa cat air, tinta bak, cat poster, cat akrilik dan cat minyak yang menggunakan air atau minyak sebagai pengencer.
1. Teknik Kering
            Menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu, tidak perlu menggunakan pengencer air atau minyak. Ilustrasi dibuat langsung pada bidang dua dimensi berupa kertas gambar kemudian dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi aksen garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan. Beberapa contoh media kering dapat dijelaskan sebagai berikut:
            a. Pensil
            yang digunakan dalam menggambar ilustrasi ukuran pensil 2B-6B.
            b. Arang
            yang d igunakan u n t u k menggambar ilustrasi adalah yang terbuat            dari bahan dasar kayu. Menggambar dengan arang akan        meninggalkan debu pada kertas.
            c. Krayon atau pastel colour
            banyak ragamvariasi warnanya, digunakan dalam menggambar        ilustrasi yang menginginkan variasi pewarnaan.
            d. Charcoal
            berbentuk seperti pensil warna dengan lapisan kertas sebagai            pembungkusnya. Charcoal memiliki warna tajam/jelas.
            e. Pulpen
            digunakan sebagai alat untuk menggambar ilustrasi dengan karakter            tegas pada garis-garis gambarnya.

2. Teknik Basah
            Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain seperti, cat air, cat minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. Ilustrasi dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas atau kanvas kemudian diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan.

C. PROSES MENGGAMBAR ILUSTRASI
            Ilustrasi adalah salah satu jenis kegiatan menggambar yang membutuhkan keterampilan menggambar bentuk. Bentuk yang digambar harus dapat memperjelas, mempertegas dan memperindah isi cerita atau narasi yang menjadi tema gambar. Garis,bentuk, dan pemberian warna disesuaikan dengan keseimbangan, komposisi, proporsi, dan kesatuan antara gambar dan narasi.

Beberapa tahapan dalam menggambar ilustrasi adalah sebagai berikut :
            1. Menentukan tema gambar berdasarkan cerita atau narasi.
            2. Menentukan jenis gambar ilustrasi yang akan dibuat.
            3. Menentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan, dan                         kesatuan pada objek gambar.
            4. Menggambar sketsa global yang disesuaikan dengan cerita atau                   narasi.
            5. Memberikan arsiran atau warna pada objek gambar sesuai                            karakter cerita.

D. MENGENAL TOKOH

Basuki Abdullah
            (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 25 Januari 1915 - meninggal 5 November 1993 pada umur 78 tahun) adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis
            Lukisan “Kakak dan Adik” karya Basuki Abdullah (1978) kini disimpan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. pada tanggal 6 September 1948 bertempat di Amsterdam Belanda Amsterdam sewaktu penobatan Ratu Yuliana dimana diadakan sayembara melukis, Basuki Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa dan berhasil keluar sebagai pemenang. Lukisan “Balinese Beauty” karya Basuki Abdullah yang terjual di tempat pelelangan Christie’s di Singapura pada tahun 1996.



Menggambar model

            Menggambar model merupakan salah satu teknik yang sering dilakukan oleh seorang perupa. Pada menggambar model diperlukan ketekunan dan ketelitian agar hasil yang dicapai sesuai dengan objek yang digambar.
A. Konsep dan Prosedur Menggambar Model
            Menggambar model merupakan kegiatan yang diawali dengan menentukan objek model yang akan digambar. Objek gambar model dapat berupa hewan, tumbuh- tumbuhan, manusia, dan kumpulan benda-benda yang disusun sesuai dengan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan irama yang baik sehingga gambar memiliki satu kesatuan yang utuh.
            Menggambar model (alam benda) menuntut ketepatan bentuk dan karakter objek yang akan digambar. Model gambar sebaiknya diletakkan sesuai dengan jarak pengamatan mata kita. Model diletakkan tidak terlalu jauh dari pandangan agar kita bisa mengamati detail dari setiap objek yang digambar. Dalam menggambar, dapat menggunakan bidang gambar berupa kertas atau kanvas. Alat dan bahan yang digunakan adalah pensil, charcoal (arang), pensil warna, krayon, cat air, cat akrilik, dan cat minyak.

1. Prinsip-Prinsip Menggambar Model
            Proses menggambar model memerlukan pengamatan yang baik pada objek yang digambar. Pengamatan ini sangat penting supaya gambar dapat terlihat baik, menarik, dan memi l iki keindahan. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menggambar model adalah komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan. Penjelasan tentang prinsip menggambar dapat dijelaskan berikut.
a. Komposisi
            Komposisi merupakan cara kita menyusun dan mengatur objek gambar yang digunakan sebagai model gambar sehingga hasil gambar tampak menarik dan indah. Komposisi dapat dibuat melalui bentuk objek gambar, warna objek gambar, jenis objek gambar, dan latar belakang gambar.
1) Komposisi Simetris
            Benda atau model yang menjadi objek gambar diletakkan pada posisi seimbang antara sebelah kiri dan sebelah kanannya dan memiliki keseimbangan benda yang sama dalam bentuk dan ukurannya
2) Komposisi Asimetris
            Pada posisi asimetris, benda diletakkan dalam posisi tidak sama baik dalam posisi maupun ukurannya namun demikian masih tetap memperhatikan proporsi, keseimbangan, dan kesatuan antarbenda atau objek gambar
3) Komposisi Sentral
            Pusat perhatian benda atau objek model gambar terletak di tengah- tengah bidang gambar. Penempatan model diatur sesuai dengan proporsi bentuk model dan diatur seimbang dan memiliki kesatuan antarbenda.

b) Proporsi
            Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan harmonis antara bagian-bagian benda yang menjadi objek model gambar yang dapat diamati
c) Keseimbangan
            Keseimbangan adalah keselarasan antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar yang dihasilkan. Keseimbangan hasil gambar model dapat diperoleh dengan cara membuat skala, memberi efek perspektif pada objek gambar dan sudut pandang penggambar.
d. Kesatuan
            Kesatuan adalah keserasian dalam pengaturan objek gambar sehingga benda-benda yang diatur satu sama lain memiliki kesan ruang, kedalaman, dan antarobjek gambar saling mendukung sehingga akan menghasilkan gambar yang baik.

2. Unsur-Unsur dalam Menggambar Model
            Perlu juga diperhatikan bahwa menggambar model membutuhkan kemampuan dalam menggunakan unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, bidang, tekstur, gelap terang (pencahayaan). Pemahaman kita terhadap unsur-unsur rupa tersebut sangat membantu dalam menggambar model. Unsur-unsur rupa tersebut antara lain:

B. Alat dan Bahan Menggambar Model
            Beberapa alat dan bahan yang dapat digunakan dalam menggambar model dapat di jumpai dalam
berbagai ukuran dan jenis barang seperti pensil, penghapus, kertas dan sebuah papan gambar. Barang-barang ini memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing.
1. Pensil
            Pilihlah yang berukuran 2H-H (keras), HB (medium), dan B-2B (lunak). Gunakan peraut pensil
untuk memperuncing ujung pensil. Kita juga bisa menggunakan sepotong kecil kertas amplas untuk mempermudah mengatur keruncingan pensil sesuai dengan kebutuhan.
2. Penghapus
            Pilihlah penghapus yang lunak dan lentur untuk membersihkan  garis-garis pensil tanpamerusak kertas.
3. Kertas
            Gunakan kertas gambar sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu tipis dan usahakan yang memiliki tekstur. Beberapa jenis kertas dapat digunakan untuk menggambar model seperti kertas ukuran standar (A3, A4, kwarto). Untuk latihan, bisa juga menggunakan kertas buram.
4. Pensil Warna
            Penggunaan pensil warna dapat dilakukan dengan cara mengarsir atau memblok warna. Tekanan pada penggunaan pensil sangat memengaruhi ketajaman warna.
5. Krayon
            Bahan krayon terdiri dari dua macam, yaitu bahan berbasis kapur dan minyak (lilin).
6. Cat Air
            Bentuk cat air terdiri atas bentuk tube dan batangan. Pada bentuk tube menggunakan palet sedangkan cat air dalam bentuk batangan dapat langsung digunakan di kemasannya.

C. Teknik Menggambar Model (Alam Benda)
            Sebelum mulai menggambar, persiapkan terlebih dahulu model objek yang akan digambar kemudian siapkan juga papan atau meja gambar. Aturlah sudut pandang kita, jangan terlalu jauh agar kita dapat mengamati model yang akan kita gambar dengan lebih jelas. Biasakan selalu menggambar di atas permukaan yang miring, bukan permukaan yang datar. Permukaan yang datar mengakibatkan gambar yang dibuat tidak proporsional (distorsi). Gunakan pensil 2H atau H untuk membuat garis bantu. Jenis pensil ini sangat membantu kita dalam menggambar model karena menghasilkan garis yang cukup tipis sehingga kita tidak terganggu dengan garis maupun coretan tebal dan kita tidak perlu membuang waktu untuk menghapus berulang-ulang coretan garis yang salah.
            Biasakan memulai menggambar dengan membuat proporsi, bentuk dan gesture secara global menggunakan pensil 2H atau H. Apabila
sudah sesuai dengan model yang digambar, lanjutkan dengan menggambar bagian-bagian yang lebih detil untuk kemudian diperjelas dengan pensil Hb, B, atau 2B dan dapat juga menggunakan baik pensil warna, cat, maupun spidol.